Selasa, 04 Desember 2012

Orang gila pun berteriak




Orang gila pun berteriak
oleh : Asep Suhendar S

Lelaki tinggi kurus, berpakaian lusuh,  kulitnya tampak gelap karena sering terbakar oleh teriknya matahari. Memakai sandal yang berbeda, badannya yang begitu penuh dengan debu dan bau badannya yang begitu menyengat.


 Ade Yusuf.
Yah itu nama lelaki yang kejiwaannya terganggu. Mungkin kita takut bila dekat dengan dia atau jijk dekat dia. Tapi dia juga manusia loh sama seperti kita namun dia kejiwaannya terganggu karena faktor dari luar.

        Ade yusuf yang sedang duduk santai melihat lalu lalang kendaraan

Saya  nggak sengaja bertemu dengan yusuf di jalan. Saat itu saya lagi menunggu bis. Saya  melihat yusuf sedang memandang lalu lalang kendaraan. Saya bersama harry mencoba mendekatinya. Awalnya sih saya takut tapi teman saya berani untuk mendekatinya. Teman saya berkenalan dengan dia kemudian bertanya nama, alamat, dan lain-lain.  Saat berkenalan dengan yusuf. Dia begitu lemas, lesu karena belum makan. Dia lagi mencari makanan di tempat sampah. Saya membeli nasi bungkus dengan lahap dia memakannya. Dia kembali lagi bersemangat dan mempunyai tenaga lagi.


Yusuf sedang makan yang dari pagi belum mendapatkan makanan

Ternyata dia masih bisa diajak bicara dengan baik sama seperti kami. Tetapi ada juga pembicaraannya yang kurang nyambung. Saya sudah salah menilai orang yang kejiwaannya terganggu. Biasanya orang yang kejiwaannya terganggu sering disebut orang gila. Tidak semua orang gila suka mengganggu kita. Dia juga tidak akan mengganggu kalau tidak diganggu oleh kita. Orang gila juga punya perasaan lho.
  Saat saya bertanya, “ Suf, waktu idul Qurban pulang kampung nggak?”
“Saya merasa sedih saat idul qurban,” seru yusuf.
“kenapa sedih suf?” Tanya saya.
“iya saat idul Qurban kemarin saya sedih karena melihat hewan qurban disembelih. Hewan itu menangis saat mau disembelih.” jelas yusuf.
Yusuf tinggalnya di cimahi. Dia bisa sampai ke baleendah dengan jalan kaki. Hujan dan panasnya matahari dia lalui. Makan kadang ada yang kasih kadang juga mengambil dari tempat sampah.  Aku bertanya kepada dia, kenapa kamu jadi seperti ini?
Dia seperti itu karena dia ingin kaya dan memuja ke gunung untuk bisa kaya. Selain itu juga sering dimarahin sama ayahnya. Dia kabur dari rumahnya berjalan mengikuti arah angin. Entah apa tujuannya yang terpikir dalam benaknya hanyalah ingin kaya.
Saya mengajaknya berhitung, membaca juz amma, menulis dan menyanyi lagu anak-anak. Ternyata dia masih bisa berhitung walaupun hanya yang tahunya penjumlahan. Dia juga bisa melafalkan surat al-ikhlas, al fatihah. Dia masih hafal lagu balonku ada lima, pok ame-ame. Menulis pun dia bisa dan cukup bagus. Dia menulis nama, tempat tanggal lahir, cita-cita, lulusan sekolah, tujuan hidupnya. Menurut ungkapannya;
Hidup itu harus kaya
Hidup itu bekerja keras
Hidup itu ingin bebas, bebas dari korupsi, dari penjajahan
Hidup itu jangan mudah menyerah
Jangan lupa selalu baca bismillah
Jangan durhaka kepada ibu



Asep dan Harry sedang memperhatikan yusuf menulis tentang dirinya





 
 Inilah tulisan yusuf yang menjelaskan tentang dirinya.
“ Ade yusup. Bandung, April 1982. Cita-citanya ingin jadi dokter karena ingin kaya. Dia mempunyai dua saudara. Ayahnya bernama awaludin. Ibunya bernama maryati. Dia lulusan SMP Negeri. Dia juga menuliskan penjumlahan 1 + 1 = 2,  4 + 8= 12.  Dia juga menuliskan arti sebuah hidup. Hidup itu harus kerja keras, pantang menyerah, pintar, selalu membaca bismillah, baik.” Kutipan tulisan yusuf.
Dia memiliki kakak dan adik yang masih smp. Yusuf juga sekolah sampai smp juga loh. Menurut yusuf pendidikan itu penting, belajar itu penting supaya tidak bodoh dan dibodohi orang lain. Dia tidak melanjutkan sekolah karena keadaan keuangannya yang tidak cukup. Ayahnya yang hanya jualan batu ali tidak bisa menyekolahkan yusuf ke SMA. Akhirnya dia mencari pekerjaan tetapi tidak ada pabrik yang menerimanya kerja karena lulusan smp. Dia menganggur. Karena dia ingin kaya akhirnya dia memuja ke gunung. Dia melakukan segala macam ritual. Menurut pengungkapannya.
Cita-citanya ingin kaya. Setiap saya menanya apa impianmu? Dia menjawab saya ingin kaya. Saya Tanya kembali kenapa ingin kaya?
Yah enak saja kalau kaya bisa beli apa saja. Enak deh kalau kaya itu. Ungkapnya.
Itulah teriakan orang yang kejiwaannya terganggu.


2 komentar:

rendyekapriansyah mengatakan...

oke mantab :D lanjutkan broo ;) tetap semangat

RIZKY FAJAR SIDIK mengatakan...

mantap lah aya foto s harian euy ..hhe

Posting Komentar

 
;