Selasa, 11 Desember 2012 0 komentar

Belajar Kehidupan di Kota Bandung



Belajar kehidupan di kota bandung
Oleh : Asep Suhendar S

“Horee . . . jalan-jalan dan bermain ke kota Bandung” teriak anak-anak dengan wajah dan hati penuh keceriaan.
.
Mentari menyinari dengan penuh kehangatan. Pagi itu saya berangkat ke kota Bandung bersama anak-anak pelangi. Ada sebagian anak-anak yang baru pertama kali mereka bermain ke kota bandung. Saya mengajak mereka ke salah satu universitas swasta di bandung untuk menjadi menjadi objek penelitian dalam praktikum tes psikologi. Setelah selesai praktikum saya mangajak mereka ke gramedia. Tetapi saya tidak memberitahu dimana gramedia itu berada. Saya memberi kata ajaib kepada “ bertanya”. Mereka semua sudah paham dengan kata ajaib itu. Dengan segera mereka langsung action. Mereka menanyakan gramedia kepada orang lain yang mereka temui.

 
     Perjalanan menuju gramedia. Anak-anak mau bertanya dimana gramedia itu.

Di perjalanan menuju gramedia kami melihat potret kehidupan anak-anak jalan, pengemis. Mereka sedang makan di suatu tempat berkumpul. Ada yang sedang bermain, ngobrol-ngobrol, dan melakukan aktivitas lainnya. Kami semua bersyukur masih punya keluarga, rumah. Dari situ anak- anak lebih menghargai orang lain dan lebih bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang.
Akhirnya ketemu juga . . . . .
“Horeee . . . oh ini toh gramedia teh hehehehe”  teriak anak-anak saat menemukam gramedia.
Kami langsung masuk  ke gramedia dan menitipkan dulu barang bawaan kami. Anak-anak merasa berbeda berada di gramedia. Ruangannya terasa dingin padahal terik matahari begitu menyengat dari luar. Sebagian  anak-anak yang baru pertama kali juga mereka berada di ruangan ber-AC. Kami membaca buku-buku yang ada di gramedia. Banyak buku yang bagus-bagus. 

 
         Anak-anak sedang membaca buku-buku yang ada di gramedia.


Sesudah mereka puas membaca buku. Mereka berjalan ke lantai dua. Ternyata mereka bukan mau membaca lagi tetapi mereka malah bermain di escalator. Mereka turun naik escalator. Begitu lucunya kelakuan mereka. Saya sangat senang melihat keceriaan mereka.
Setelah itu saya mengajak mereka ke tempat orang – orang yang hidupnya mewah. Saya mengajak mereka ke mall. Kami mengamati orang – orang yang berada di sana. Berbeda sekali dengan orang- orang yang tadi kami lihat diperempatan jalan. Dari situ kami sangat bersyukur dengan keaadaan kami yang seperti ini. Kami masih bisa sekolah, bermain dengan ceria, jalan-jalan bersama teman-teman, dan lain-lain. Tetapi tidak seperti anak-anak yang ada di perempatan jalan tadi. Mereka tidak bisa sekolah, tidak bisa bermain dengan ceria seperti kita. Mereka itu beraktivitas dengan mencari uang untuk makan, untuk menyambung hidupnya, untuk membeli sebungkus nasi. Panas hujan silih berganti tetapi mereka tetap berusaha mencari uang dengan mengamen, meminta-minta, menjual angsongan.
“hey teman-teman disini banyak escalatornya horee .  . . “ sahut salah satu anak kepada teman-tamannya.
 Mereka begitu senang dengan tangga berjalan itu. Beberapa kali mereka turun lagi ke tangga bawah saat mau sampai ke lantai atas. Mereka begitu senang, ceria, gembira.
Waktu begitu cepat matahari sudah sedikit ditelan bumi. Kami pun turun ke lobi menunggu angkot yang jemput. Banyak sekali pelajaran hidup yang kami dapatkan dari kota Bandung tercinta ini.  Pengalaman yang sangat terkesan di hati yaitu meraka tidak memakan langsung makanan atau bingkisan yang diberi oleh mahasiswa yang melakukan penelitian tes intelegensi. Makanan itu mau dimakan bareng sama ayah, ibu, dan adik mereka. Tepatnya dimakan bersama keluarga mereka. :)
“semua ini untuk oleh-oleh pulang ke rumah dan makan bersama keluarga”. Seru anak-anak.






Mereka anak-anak yang hebat. Anak-anak yang cinta dan sayang sama keluarga. Anak-anak besar hati untuk selalu berbagi.
Itulah yang terkesan di hati saya. Mereka begitu ingat dengan keluarganya walaupun porsi makanan itu hanya untuk satu orang. Saya banyak belajar dari anak-anak. Terima kasih anak-anak. Kakak banyak belajar dari kalian semua. :)
Kamis, 06 Desember 2012 0 komentar

Lewat Sebuah Tulisan


Lewat Sebuah Tulisan
Oleh : Asep Suhendar S


Cinta . . .
Sekalipun cinta akan ku ungkapkan dan ku jelaskan panjang lebar
Namun itu semua sulit untuk ku lakukan
Mungkin aku butuh kursus untuk mengungkapkan ini semua
Aku hanya bisa mengungkapkan lewat sebuah tullisan dan tindakan

Meskipun lidah telah mampu mengungkapkan
Namun tanpa lidah, ternyata cinta lebih terang. . .
Lewat sebuah pena begitu indah menuliskannya
Kata-kata pecah mencoreti kertas putih
Begitu sampailah kepada cinta . . .

Dalam mengungkapkan cinta
Aku terbaring tak berdaya
Seperti keledai dalam kubang
Cinta sendirilah yang akan menerangkan cinta dan percintaan

Senyummu yang memberikan ketenangan
Keceriaanmu yang memberikan kesejukan
Tawamu yang memberikan kekuatan



0 komentar

Kekuatan Cinta Mentari Dan Pelangi


Kekuatan Cinta Mentari Dan Pelangi
Oleh : Asep Suhendar S


Hangatnya mentari dan indahnya pelangi
Disertai dengan senyuman yang tulus
Memberikan kebahagiaan dan keceriaan
Selalu melengkapi satu sama lain

Mentari dan pelangi . . .
Selalu memberikan cinta & kasih sayang
Selalu memberikan semangat & keceriaan
Kepada semua orang terutama anak-anak

Kekuatannya adalah cinta
Cintanya yang bisa
Mengubah sedih jadi riang
Mengubah amarah jadi ramah
Itulah kekuatan cinta mereka


Selasa, 04 Desember 2012 2 komentar

Orang gila pun berteriak




Orang gila pun berteriak
oleh : Asep Suhendar S

Lelaki tinggi kurus, berpakaian lusuh,  kulitnya tampak gelap karena sering terbakar oleh teriknya matahari. Memakai sandal yang berbeda, badannya yang begitu penuh dengan debu dan bau badannya yang begitu menyengat.
Minggu, 02 Desember 2012 0 komentar

Kegiatan Rumah Pelangi



Kegiatan Rumah Pelangi
Oleh : Asep Suhendar S

Minggu, 2 desember   2012
Anak – anak begitu ceria dan bersemangat belajar, berkarya dan bermain di rumah pelangi. Walaupun hujan dan panas mereka tidak pernah mengeluh untuk belajar, berkarya dan bermain di rumah pelangi.



Sebelum mulai belajar, berkarya dan bermain kami semua berdo’a dulu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Minggu, 18 November 2012 0 komentar

Celotehan di Angkot



Celotehan di Angkot
Oleh : Asep Suhendar S

“ Ibu kerja buat apa? Nyari uang buat makan keluarga, sekolah kamu, beli baju kamu. Ibu, satu jam dapat uang berapa? Sekitar seratus ribu nak? Emang kenapa nak? Ibu, jika aku punya uang sepuluh ribu, aku bisa dapat waktu bersama ibu berapa lama?”
Selasa, 06 November 2012 0 komentar

Potret Sampah Menuju Kampungku


Potret Sampah Menuju Kampungku
Oleh : Asep Suhendar S


Dimanakah rasa cinta mereka terhadap lingkungannya sendiri?? Masih adakah rasa kepedulian mereka terhadap kebersihan lingkungan?? Kan kebersihan itu sebagian dari Iman!!! Kecamuk tanya terus bersahut dalam hati dan pikiranku.



Selasa, 23 Oktober 2012 0 komentar

Berteman Dengan Sampah


Berteman Dengan Sampah

Oleh : Asep Suhendar S

Emmhh . . . . teman – teman tahu, siapa sih sampah itu? Pasti dong kalian pernah atau bahkan sering sekali melihat teman yang satu ini. Entah itu di rumah, sekolah, kampus, di jalan, selokan, sungai dan lain-lain. Yuk ini kita intip siapa sih sampah itu dan datangnya dari mana?

Rabu, 10 Oktober 2012 1 komentar

Cahaya yang tertutupi


Cahaya yang tertutupi
Oleh : Asep Suhendar S

“ sepatuku hilaaaang!!!” seru icha, gadis manis  berambut ikal, sesaat ketika hendak keluar dari perpustakaan. Dari sudut perpustakaan, roni tersenyum puas. Rupanya roni yang menyembunyikan sepatu punya icha.
Kamis, 21 Juni 2012 1 komentar

Membaca itu asyik


Membaca itu asyik



Bahan atau sumber membaca itu adalah BUKU.  Buku adalah pengusung peradaban, tanpa buku sejarah diam, sains lumpuh, sastra bungkam, dan pemikiran macet.
Buku adalah mesin perubahan, jendela dunia mercusuar yang dipancangkan di samudera waktu (barbara tuchman, 1989). Buku itu sangat penting bagi kita terutama dalam kegiatan baca tulis. Membaca seolah menjadi kegiatan yang tidak bisa dielakan lagi dalam pendidikan bangsa mana pun dan generasi kapan pun.
Terus bagaimana dengan negara kita???? (----__----)

Dari data UNDP tahun 2005 menunjukan bahwa indonesia mempunyai nilai cukup tinggi dalam melek huruf yaitu 87,9 tetapi negara kita masih dikategorikan masyarakat miskin. Because masyarakat kita dalam kegiatan membacanya masih pada melek huruf belaka maksudnya kemampuan baca masyarakat yang sebatas mengeja dan mengenal huruf saja. Masyarakat hanya pada tahap ini saja, tetapi harus sampai fungsional atau budaya.
Dengan budaya membaca kita dapat meningkatkan knowladge, skill, mampu membuat keputusan dan memecahkan masalah bahkan dapat meningkatkan kualitas kerja.  Akan tetapi sangat disayangkan masyarakat kita uth lebih banyak menonton TV dibandingkan membaca.  Maybe menonton TV lebih mudah diserap karena informasi tersaji tidak usah diolah dalam berbagai sisi dan persepsi.

Namun kegiatan membaca bermanfaat dalam jangka panjang terutama dalam hal kesejahteraan. Sebagai contoh yang dikutip dari koran pikiran rakyat. 19 mei 2011 “ kiswanti, tukang jamu asal bogor yang selalu menyelipkan buku saat berjualan agar pelanggannya tertarik membaca buku dan sekarang dia mempunyai warung baca”. Itulah membaca dapat mencapai kesejahteraan.

Membaca membuat kita senang, contohnya saat membaca novel misalnya, kita tuh dapat menggambarkan sitokoh sesuai dengan imajinasi kita. Kita dapat berimajinasi semau kita tidak ada batasnya.
Dalam dunia ini tidak luput dari membaca, mulai dari pertama kita membuka mata sampai menutup mata.  Setiap hari kita selalu membaca namun, itu tidak disadari oleh kita.

Menurut saya membaca itu dapat membuat kita senang, nyaman, bisa berimajinasi, menambah wawasan, menambah pertemanan, dapat sharing knowladge.
Suatu saat nanti saya ingin membuat TAMAN BACAAN agar masyarakat di kampungku wawasannya bertambah terutama pada generasi muda termasuk saya. siapa lagi???
Bisa jadi dengan membaca dan meningkatkan budaya membaca bangsa INDONESIA menjadi negara yang maju like as negara-negara maju dengan budaya membacanya.
Sebagai generasi muda kita harus bisa memajukan negara tercinta kita INDONESIA. Kalau bukan kita

So, let’s we are reading!!!!
0 komentar

Remind of bunda


Remind of bunda

21 Juni 2005 aku bersama ibu membuat cake untuk ultahku yg ke-12  besok tgl 22 juni 2005. Aku senang sekali bisa membuat cake bersama ibu.  “ semoga bertambahnya usiamu menjadikan kamu lebih dewasa, menjadi anak yg sholeh, anak yg cerdas,anak yg berbakti.” ucap ibuku.

Aku menikmati sekali melakukan kegiatan ini bersama ibu. Dari sepulang sekolah aku Membantu pekerjaan ibu seperti membersihkan rumah, cuci piring, membantu ibu memasak. Seharian itu aku menghabiskan waktu bermainku bersama dengan ibuku.

22 juni 2005 Pukul 04.00 aku bangun, dengan malas aku berusaha untuk melawan kemalasanku itu  pergi mengambil air wudhu. Belum sempat ke kamar mandi aku melihat cake coklat lengkap dengan hiasannya ada di meja tamu. Tidak lama kemudian ibu datang menghampiriku dan mengucapkan “ selamat ulang tahun aa, semoga aa menjadi anak yang berguna untuk sesama, anak sholeh, orang sukses, dan yg terutama teruslah menuntut ilmu sepanjang umurmu aa.”
“Jadilah kebanggaan keluarga yah aa, mama sayang aa.” Ucap ibuku

Aku langsung memeluk erat-erat  ibuku dengan penuh kasih sayang.
Kemudian aku mandi dan sholat dulu, setelah sholat aku memotong cake itu. Cake potongan pertama untuk ibuku tercinta. Dan potongan yang kedua untukku karena ayah  udah berangkat kerja. Walaupun hanya berdua  aku senang sekali karena ibu masih ingat ultahku.
Setelah itu aku berangkat sekolah. Disekolah aku mengajak teman –teman main dulu ke rumahku untuk makan cake bareng.
tidak terasa waktu udah menunjukan jam pulang, aku dan teman- teman langsung ke rumahku. Tapi setiba di rumah ibu udah berangkat ke rumah saudaraku, ibu jadi juru masak untuk acara hajatan saudaraku.
Walaupun nggak ada ibu tapi aku tetap makan cake bareng teman-teman. Kami senang sekali bisa makan – makan bareng. Setelah selesai makan- makan sama teman-teman, sore harinya aku dijemput sama saudaraku.

Ultahku yang ke-12 tahun  ini sangat menyenangkan sekali deh. Entah kenapa semenjak itu aku jadi suka diam di rumah membantu pekerjaan ibu. Rasanya aku ingin terus bersama ibu, setiap berada di dekatnya aku merasa nyaman dan tenang sekali.
Hari demi hari telah ku lewati bersama ibu, bersenang – senang , bercanda tawa, wah senang deh waktu itu.

 Minggu, 25 juni 2005 ibu pergi ke rumah saudaraku tapi aku nggak ikut soalnya ada latihan sepak bola. Aku sedih banget nggak  bisa pergi bersama ibu, nggak tau aku jadi ingin selalu  bersama ibu.
Di sore hari ibu sedang berbicang - bincang sama tetangga. Waktu itu ibu terlihat berbeda wajahnya begitu cerah, sejuk dilihat. Di malam hari sebelum tidur aku mendengar ibu ingin membelikanku sesuatu, entah itu apa ? aku keburu tidur pulas.

Tepat pukul 00.30 ayah melihat saat-saat ibu dijemput oleh malaikat. Tidak lama kemudian ia membangunkanku sambil menangis. Aku hanya melek dan bertanya “kenapa yah, ada apa?” (dengan suara yang masih ngantuk). “ aa lihat si mama,” ucap ayahku sambil menangis.
“ada apa dengan si mama? Si mama kenapa?” tanyaku.
Tidak ada jawaban yang jelas, ia hanya menangis. Aku langsung ke kamar ibu  yang ku lihat ibu lagi tertidur pulas. Aku menghampiri ayah “ si mama nggak kenapa – kenapa yah, ia lagi tidur ko.” Kataku.
Tidak ada jawaban lagi, ia hanya menangis. Aku kembali lagi ke kamar ibu dan berkata “ ma itu si ayah kenapa  menangis terus tanpa alasan?”
Tetapi ibu juga tidak menjawab pertanyaanku. Aku langsung mendekati ibu dan membangunkannya. Namun ibuku tidak bangun – bangun, aku terus membangunkannya dan menggerak gerakan tubuhnya tetapi ibu tetap juga tidak bangun.
Kemudian ayah menghampiriku dan berkata “ a si mama udah pergi.”
“maksudnya???” tanyaku.
Tetapi ia langsung keluar rumah entah itu kemana?
Aku terus saja membangunkan ibu, “ ma bangun dong ini ada apa sih? Aa bingung ma . . bangun dong ma bangun,” Ucapku.

Satu jam bersama ibu yang tertidur aku terus membangunkan dan berkata seperti itu. Aku menangis karena sedih, kesal, kecewa yang menyelimutiku karena belum mendapat jawaban yang jelas dari ibu dan ayahku.
Kemudian datang tetanggaku dan ia memelukku sambil berkata “ a. . .  mama aa udah pergi, dia udah meninggalkan aa dari dunia ini, yang tabah yah aa, aa anak yang kuat, anak yang sholeh.”
“maksudnya? . . . . .” ucapku dengan keras.
“ iya a, mama aa  meninggal. Aa yang tabah yah doakan ia selalu, ia udah tenang di alam sana.” Penjelasan tetanggaku.
“Tidak . . . . . . . . . .tidak ini mungkin . .  .“ teriakku sambil menangis.

Aku berontak dari pelukan tetanggaku dan memeluk ibu. Aku menangis dalam pelukan ibu, “ ini tidak mungkin  . . . mama bangun  . . . kemarin mama baik – baik aja.”
Kemudian kakakku datang, belum sempat ia mendekatiku dan ibu, kakakku jatuh pingsan.
Aku masih tidak percaya dengan semua ini. Mulai dari ultahku sampai hari –hari sebelum kepergian ibu, aku selalu bersenang –senang, bercanda bersama ibu.
Lalu aku diajak keluar kamar karena ibuku mau dimandikan dan dikafani. Saat aku keluar kamar keluarga besar dari ayah dan ibuku berada di rumahku dengan air mata kesedihan.  Mereka pada memeluk dan menasehatiku supaya tabah.
Aku menangis dan masih belum percaya dengan semua ini. Ibuku sudah terbalut dengan kain kafan berada di ruang tamu. Sebelum dikubur aku ingin memeluk ibu yang terakhir.
“ma. . .  aa sayang mama, aa cinta mama, . . . L” ucapan terakhirku kepada ibu.
Banyak sekali yang mengantarkan ibuku ke pemakaman. Jenazah ibuku mulai dimasukan ke liang lahat dan dikubur dengan tanah. Aku hanya menangis dan memeluk kakakku.

Aku masih ingat pesan terakhir dari ibu “jadilah anak yang berguna untuk sesama, anak sholeh, orang sukses, dan yg terutama teruslah menuntut ilmu sepanjang umurmu aa.”


                                                                                                       Asep Suhendar S
Rabu, 25 April 2012 0 komentar

kegagalan yang membawa berkah


Aku bahagia dan bersyukur sekali dengan kegagalan yang penuh makna.  Saat tahun 2011 aku kerap mencoba peruntungan untuk mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur  undangan.  Alhamdulillah nilaiku di SMK cukup bagus, sehingga memenuhi syarat mengikuti seleksi SNMPTN jalur undangan dan aku diajukan juga beasiswa bidikmisi. Ada dua Perguruan Tinggi Negeri  (PTN) yang ku coba, yakni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Islam Negeri (UIN).  Aku mengambil jurusan teknik Elektro  dan Manajemen Bisnis, karena saat itu aku sudah punya basic di SMKN 7 Baleendah.  Namun , keinginanku untuk bisa kuliah di PTN harus kandas lantaran aku tidak lolos seleksi SNMPTN jalur undangan.  Tentunya saja aku merasa sangat sedih dan sempat down. Beberapa hari kemudian temanku memberitahu aku kalau  SNMPTN jalur tes masih dibuka.  Dengan segera aku pergi ke warnet untuk daftar mengikuti seleksi SNMPTN jalur tes secara online. Namun, keinginanku kandas lagi karena aku harus membayar dulu administrasi untuk mengikuti seleksi SNMPTN jalur  tes. Saat itu aku sama sekali tidak punya uang seperak pun soalnya uang dari hasil aku berdagang batagor, aku berikan kepada ayahku, karena waktu itu ayahku tidak bekerja dan dia lagi membutuhkan uang. Lagi- lagi kegagalan itu menderaku. Aku semakin down dan sedih L.  Namun aku tak mau terus menerus meratapi kegagalan yang ku alami. Aku harus bangkit dan aku pasti bisa.

Aku berdo’a dan beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT, tak lupa juga berikhtiar mencari - cari informasi dan mencari uang dengan lebih giat lagi berdagang batagor untuk biaya kuliah nanti. Di minggu – minggu akhir bulan juli aku mendapatkan informasi bahwa STAN (Sekolah Tinggi Akutansi Negara) telah dibuka. Dengan segera aku mengurus pendaftaranya. Alhamdulillah seleksi administrasi aku lolos karena nilaiku memenuhi syarat. Namun lagi – lagi aku gagal dalam seleksi ujian tertulis, padahal aku sering latihan soal – soal STAN. Tentunya aku sedih lagi dan down lagi. tetapi aku berusaha menerima kegagalan yang ku alami, mungkin Allah SWT akan merencanakan sesuatu yang terbaik untukku dengan memberikanku kegagalan - kegagalan ini. Setelah kegagalan – kegagalan itu menerpa diriku, aku banyak membaca buku – buku motivasi dan aku mendapatkan suntikan semangat baru.

Suatu hari saat aku dan temanku rendy bermain ke rumah anggara, dia merekomendasikan buku “10 Pesan Terlarang & 1 Wasiat Tesembunyi” dan aku langsung membeli buku itu. Setelah membaca buku itu aku semakin bersemangat menghadapi segala kegagalan yang menimpa diriku. Saat aku membaca riwayat penulis, ternyata ada nomor ponsel penulis (ka duddy). Aku langsung menghubungi ka duddy lewat pesan singkat, dan aku juga join di grupnya ka duddy yaitu KBRII (Keluarga Besar Rumah Impian Indonesia). Dan ketika aku melihat posting di grup KBRII ternyata KBRII mengadakan acara ke Rumah Mentari (rumah belajar) pada hari minggu. Kemudian pada hari minggunya aku pergi ke rumah mentari di daerah dago golf. 

Awalnya saat mencari alamat rumah mentari aku sempat bingung soalnya sudah tanya kesana – kesini tidak ada yang tahu. Tapi aku terus berusaha mencari  dan bertanya lagi, sudah hampir setengah jam aku mencari – cari rumah mentari belum juga ketemu. Kemudian aku istirahat dulu di sebuah warung kecil dekat pangkalan ojek. Setelah makan dan minum di warung itu aku mencoba bertanya kembali. Dan alhamdulillah ada salah satu tukang ojek itu yang mengetahui rumah mentari. Aku diantar sama tukang ojek itu ke rumah mentari. Di rumah mentari aku mendapatkan teman – teman baru, namun sayangnya ka duddy tidak datang soalnya ka duddy lagi ada training. Semenjak itu setiap hari minggu aku selalu ke rumah mentari untuk mengajar anak – anak mentari dan belajar dengan kakak pengajar mentari untuk persiapan SNMPTN tahun 2012. Aku semakin mencintai kegiatan sosial ini dan hatiku tergerak untuk mendirikan rumah belajar di kampungku. 

Dan alhamdulillah diawal tahun 2012 aku dan temanku Rendy mendirikan rumah belajar gratis seperti rumah mentari namanya Rumah Pelangi di kampungku. Aku membeli buku – buku pelajaran bekas dan buku cerita anak dengan uangku sendiri hasil dari berdagang batagor, dan juga mendapatkan sumbangan buku – buku pelajaran bekas dari teman – temanku. Rumah Pelangi ini berdiri karena dukungan dari kakak- kakak Rumah Mentari. 
Walaupun aku mendapatkan kegagalan Alhamdulillah Allah SWT memberikan rencana terbaik-Nya kepada aku J. Terima kasih banyak kakak- kakak Mentari, terutama ka duddy J.






Senin, 23 April 2012 0 komentar

Kehangatan Mentari dan Keindahan Pelangi


Kehangatan Mentari dan Keindahan Pelangi

Alam yang seakan ingin menangis
Tidak memberikan keceriaan
Dengan tidak hadirnya sinar mentari
Semua tampak redup
Angin yang berhembus kencang
Menusuk tajam ke rongga – rongga tulang belakang
         
Ku lihat hamparan padi hijau
          Menari dengan diiringi lantunan angin yang seirama
            Dingin . . . Dingin . . .
            Sungguh – sungguh dingin
            Ingin rasanya aku meringkuk
            Di balik selimut yang mungkin akan menghangatkan badanku

Tetapi aku harus berdagang
Mencari uang untuk mencapai impian – impianku
Membahagiakan orang tuaku
Menyantuni anak yatim piatu
Membantu orang miskin yang lemah dan kesusahan
           
Aku ingin memberikan kehangatan
            Semangat dan energi positif kepada orang lain
            Seperti mentari yang memberikan kehangatan
            Semangat dan energi dengan sinarnya Kepada semua makhluk hidup

Dan aku juga ingin seperti pelangi
Selalu memberikan keindahan
Setiap kali ia muncul
Memberikan keceriaan kepada setiap orang yang melihatnya
           
Kehangatan mentari dan keindahan pelangi
            Membuatku semangat untuk selalu berbagi dan memberi
            Membuatku selalu ceria dalam menjalani hidup ini
            Salam senyum semangat & ceria

#Salam Senyum Semangat & Ceria anak – anak Pelangi#
                                                                                                               Karya
                                                                                                      Asep Suhendar S
0 komentar

Bintang Yang Bersinar


­­Bintang Yang Bersinar

Aku ingin menjadi ....
Bintang yang paling bersinar
Khususnya dikeluargaku
Memberikan keindahan digelapnya langit malam
Kegagalan yang ku alami menjadikan aku semakin kuat
          Aku dapat menghargai waktu, orang lain
          Aku terpana oleh pujian orang lain
          Yang membuatku serasa di atas
          Padahal aku itu hanya sebesar debu
          Di hadapan-Nya........
Yang patut dipuji itu hanyalah ALLAH SWT
Kita semua diciptakan dari bahan baku yang sama
Jadi tidak ada yang bisa kita sombongkan
Harta, jabatan, dan tahta itu hanya titipan ALLAH SWT
          Aku terbangun dan tersadar
          Aku ini hanyalah hamba-Mu yang kecil
Dihadapan-Mu ya allah
Ya allah ampunilah hamba-Mu
Aku akan terus berjuang demi menjadi
Bintang yang paling bersinar

                                                                             Asep Suhendar S
 
;